Jumat, 30 Agustus 2019

Tari Saman

   Tari Saman adalah tarian yang berasal dari Suku Gayo. Tarian Saman biasanya di tampilkan untuk memperingati hari-hari penting adat masyarakat Aceh. Tari saman juga ditampilkan untuk memperingati  kelahiran Nabi Muhamad SAW. Beberapa literatur menyebutkan bahwa tari Saman dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tengggara.

  Tari Saman sudah sangat dikenal dunia, bahkan UNESCO telah menetapkan tari daerah ini sebagai “Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity” pada tahun 2011. Tarian ini dibawahkan oleh sekelompok penari yang berjumlah ganjil. Keunikan tarian ini terletak pada suara yang berasal dari gerakan tangan para penari. Berbeda dengan gerakan tari lain dengan penarinya yang bergerak bebas, tari saman dibawakan oleh penarinya yang duduk.

   Tari Saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah). Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan.

   Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar) atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton.

   Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan berkesinambungan, pemainnya terdiri dari pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat juga dipentaskan, dipertandingkan antara grup tamu dengan grup sepangkalan (dua grup). Penilaian dititik beratkan pada kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti gerak, tari dan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan.

Contoh gambar Tari Saman

Tari Kecak Bali

   Tari Kecak adalah tarian daerah yang berada di Bali. Tari  kecak termasuk jenis seni drama khas dari Bali. Tari Kecak menggambarkan cerita tokoh Pewayangan yang bernama Ramayana. Tarian daerah yang berasal dari Bali ini biasanya disebut sebagai tari Sanghyang yang dipertunjukkan saat upacara keagamaan. Tarian ini dimainkan oleh sekelompok penari yang berjumlah 70 orang yang berbaris melingkar.Keunikan tarian ini terlihat dari para penarinya yang dibakar api, namun masih kebal dan tidak terbakar. Para penari laki-laki meriakan kata “cak cak cak. 

   Dalam pertunjukannya penari menggunakan kostum sesuai dengan lakon yang diperankannya. Kostum ini hampir sama dengan Wayang Wong, namun dengan gaya khas Bali. Sedangkan para pengiring biasanya hanya menggunakan celana hitam dan kain bermotif kotak-kotak berwarna hitam putih. Selain itu beberapa aksesoris seperti bunga yang diselipkan di salah satu telinga mereka.

Contoh gambar Tari Kecak 

Tari Gambyong

Contoh gambar Tari Gambyong
  Tari Gambyong adalah salah satu tarian tradisional yang ada di Jawa Tengah.  Tarian ini biasanya di lakukan oleh beberapa penari wanita dengan gerakan yang indah dan anggun.Tari Gambyong ini merupakan tarian pengembangan dari tarian tradisional terdahulu yaitu Tari Tayub. Para penari gambyong juga selalu menggunakan selendang sebagai pelengkap kostum tarian mereka. Biasanya selendang yang digunakan bewarna kuning. Menurut masyarakat sekitar warna kuning melambangkan kekayaan dan hijau sebagai lambang kesuburan.

Para penari ini juga dirias dengan cantik supaya terlihat lebih mempesona ketika menarikan tarian gambyong ini. Selain itu, para penari akan dihias oleh beragam aksesoris seperti: Gelungan, sampur, kemben, stagen, jarit, gelang, dan kalung.

Keunikan Tari Gambyong

  • Pakaian yang dikenakan lebih berfokus pada warna kuning dan warna hijau, hal ini sebagai simbol kemakmuran dan kesuburan dari pertanian mereka.
  • Sebelum tarian dimulai, selalu dibuka dengan gendhing Pangkur.
  • Gerakan, pola kendangan dan irama iringan tari mampu menampilkan karakter tari yang luwes, kenes, kewes, dan tregel.


Tari Merak

Contoh gambar Tari Merak
   Tari Merak adalah salah satu tarian daerah yang berasal dari Yogyakarta. Tarian ini salah satu ragam tarian kreasi baru yang mengekspresikan kehidupan binatang, yaitu burung merak. Tata cara dan geraknya diambil dari kehidupan merak yang diangkat ke pentas oleh Seniman Sunda Raden Tjetje Somantri.
Tari merak mempunyai fungsi sebagai berikut :

  1. Tarian ini ditampilkan sebagai persembahan untuk tamu yang hadir dalam acara resepsi pernikahan.
  2. Tarian ini ditampilkan sebagai penyambutan untuk rombongan pengantin pria ketika akan menuju ke pelaminan.
  3. Tarian ini ditampilkan sebagai penyambutan untuk tamu agung dalam sebuah acara atau ritual.
  4. Tarian ini ditampilkan sebagai sarana untuk memperkenalkan budaya Indonesia dalam lingkup Internasional.


Tari Lenso

  Tari Lenso adalah tarian daerah yang berasal dari Maluku dan Minahasa Sulawesi Utara.  Tarian ini biasanya di bawakan secara ramai-ramai bila ada Pesta. Baik Pesta Pernikahan, Panen Cengkih, Tahun Baru dan kegiatan lainnya. Beberapa sumber menyebutkan, tari lenso berasal dari tanah Maluku. Sedangkan sumber lain menyebut tari ini berasal dari Minahasa.

  Tarian ini juga sekaligus ajang Pencarian jodoh bagi mereka yang masih bujang, di mana ketika lenso atau selendang diterima merupakan tanda cinta diterima. Lenso artinya Saputangan. Istilah Lenso, hanya dipakai oleh masyarakat di daerah Sulawesi Utara dan daerah lain di Indonesia Timur.

  Dalam tarian ini, yang menjadi perantara adalah lenso atau selendang. Selendang inilah yang menjadi isyarat: selendang dibuang berarti lamaran ditolak, sedangkan selendang diterima berarti persetujuan. 

  Dalam pertunjukannya, para penari biasanya menggunakan busana adat khas Maluku. Pada bagian atas biasanya menggunakan baju sejenis kebaya berwarna putih. Sedangkan di bagian bawah biasanya menggunakan kain panjang khas Maluku. Pada bagian rambut biasanya digelung atau disanggul kemudian diberi hiasan bunga sebagai pemanis. Kemudian penari juga membawa sapu tangan di tangan mereka. 

Contoh gambar Tari Lenso

Tari Jaipong

  Tari Jaipong adalah tarian tradisional yang berasal dari Bandung, Jawa Barat. Tari Jaipong ini merupakan penggabungan beberapa seni tradisional seperti pencak silat, wayang golek, ketuk tilu dan lain – lain. Tarian ini sering di tampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu besar dan festival budaya.Pada pertunjukannya, tarian ini  biasa di mainkan oleh para penari secara perorangan, berpasangan atau berkelompok. Gerakan dalam tarian ini merupakan tarian atraktif dengan gerakan yang dinamis. Dengan gerakan dominan antara tangan, bahu, pinggul yang di gerakan secara lincah dan dinamis. Pada saat menari secara berpasangan atau berkelompok, penari menari menari dengan gerakan yang padu antara penari satu dengan penari lainnya. Selain itu barisan atau formasi yang di lakukan secara berpindah – pindah akan menambah keindahan pada tarian tersebut. Dalam pertunjukan tari juga di iringi dengan music tradisional degung dengan alat music seperti kendang, gong, saron, kecapi dan lain – lain.


Contoh gambar Tari Jaipong


Tari Pendet

  Tari Pendet adalah tarian tradisional yang berada di Bali sebagai tarian selamat datang atau tarian penyambutan yang khas dari Bali. Tarian ini merupakan salah satu tarian tradisional dari Bali yang sangat terkenal dan sering ditampilkan berbagai acara seperti penyambutan tamu besar dan acara budaya lainnya. Tari Pendet ini biasanya dimainkan oleh para penari wanita dengan membawa mangkuk yang berisi berbagai macam bunga yang menjadi ciri khasnya.

  Tari Pendet ini dibagi menjadi dua jenis berdasarkan fungsinya, yaitu Tari Pendet Sakral danTari Pendet Penyembutan. Untuk Tari Pendet sakral ditampilkan sebagai bagian dari ritual keagamaan masyarakat Bali. Dalam pertunjukan tarian ini segala sesuatunya lebih sederhana, namun unsur religius sangat kental pada tarian ini. Sedangkan Tari Pendet penyambutan ditampilkan sebagai hiburan atau tarian penyambutan. Dalam pertunjukan tari penyambutan ini lebih memfokuskan keindahan baik dari segi gerak, busana, dan kecantikan para penari. Namun walaupun begitu, unsur budaya masyarakat Bali masih melekat pada tari penyambutan ini.

  Dalam pertunjukannya penari menggunakan busana dan tata rias khas penari Bali. busana tersebut meliputi tapih, kemben prade, sabuk stagen, sabuk prade, selendang yang dililitkan di badan dan diletakan dipundak penari. Pada bagian kepala, rambut di ikat dengan pusung gonjer kemudian di hias dengan bunga jepun, bunga kamboja, bunga mawar dan jempaka. Selain itu penari juga dipercantik dengan berbagai aksesoris seperti gelang, kalung dan anting. Sedangkan untuk tata rias penari biasanya lebih mempertajam garis-garis muka supaya terlihat lebih jelas dan tidak lupa memakai subeng.


Contoh gambar Tari Pendet

Tari Janger

  Tari Janger merupakan salah satu tari Bali yang diciptakan pada tahun 1930-an dan merupakan salah satu dari yang terpopuler. Janger adalah tari pergaulan anak remaja Bali. Ditarikan oleh 10 hingga 16 orang penari secara berpasangan, yaitu kelompok putri yang dinamakan janger dan kelompok putra yang dinamakan kecak. Mereka menari sambil menyanyikan Lagu Janger secara bersahut-sahutan.

  Penari tari janger menggunakan busana dari pada janger dan kecaknya. Janger pada umumnya mengenakan busana seperti: gelungan janger,badong gelang kanan,sabuk,kain,oncer dan ompak-ompak. Perlengkapan lainya yang digunakan janger adalah kipas. Sedangkan penari kecak memakai busana yang terdiri dari : kain kekancutan, sabuk, ampok-ampok, badong, gelang kana dan udeng.

Contoh gambar Tari Janger 

Tari Pedang

  Tari Pedang adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Kalimantan Barat. Sesuai namanya, tarian pedang merupakan tarian yang menggunakan pedang sebagai bagian dari tarian ini. Berasal dari suku dayak yang berada di Kalimantan. Tarian ini biasa  dipentaskan dalam acara tradisional suku dayak. 

  Tari ini lebih menekankan pada Gerakan aktraktif menggunakan pedang dalam menyerang maupun menangkis serangan lawan demikian juga menjadikan pedang sebagai objek yang di mainkan baik di kepala maupun di bahu serta keahlian melakukan putaran pedang. Pada masa lalunya, tari Pedang Mualang di lakukan oleh para kesatria sebagai motivasi mendatangkan semangat perang sebelum turun melakukan ekspedisi Mengayau. Hal ini di maksudkan untuk memperkuat keyakinan mereka bahwa mereka harus menang dalam melawan serangan maupun dalam menyerang lawannya. Tari ini diiringi oleh tebah tradional yang disebut "tebah Undup Banyur " tetapi adakalanya dilakukan dengan Tebah UndupBiasa. kini Tarian Pedang Mualang, mulai terancam punah karena tidak banyak lagi tua – tua yang menurunkan tarian ini kepada generasi mudanya. Salah seorang generasi tua yang masih dapat memperagakan tari ini yaitu: bapak Mundus / Apai Mundus dari Kampung Merbang, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau Kalimantan Barat.

Contoh gambar Tari Pedang

Tari Mandau

  Tari Mandau adalah tarian tradisional yang berasal dari Suku Dayak, Kalimantan Tengah. Tarian ini menampilkan atraksi dalam memainkan Mandau sebagai property tarianya. Nama Tari Mandau di ambil dari property yang di gunakan dalam tarian tersebut, yaitu Mandau. Mandau merupakan senjata tradisional suku Dayak yang berbentuk parang/ pedang.

  Tari Mandau biasanya tidak hanya di mainkan penari pria namun juga wanita. Kostum yang di gunakan adalah rompi kulit dengan corak khas busana tradisional Dayak. dengan berbagai asesoris seperti penutup kepala berbentuk burung tingang, gelang, kalung  dan tattoo yang mewarnai tubuh mereka. Selain itu property yang wajib di gunakan, yaitu Mandau dan talawang. Talawang merupakan senjata tradisional suku Dayak yang berbentuk perisai.


Contoh gambar Tari Mandau 

Tari Barong

   Tari Barong adalah tarian tradisional yang berasal dari Bali. Tarian ini menggunakan media topeng dan kostum sebagai perwujudan dari makhluk-makhluk yang dipercaya oleh masyarakat Bali. Menurut kepercayaan masyarakat Bali, Tari Barong ini dianggap kesenian yang sakral sehingga terdapat juga kesan mistis di dalamnya. Tari Barong ini merupakan tarian tradisional yang cukup terkenal di Bali. selain memiliki nilai seni, Tari Barong ini juga memiliki makna-makna spiritual di dalamnya.

   Tari Barong ini selain sifatnya yang sakral juga bisa menjadi hiburan bagi masyarakat. Untuk Tari Barong yang ditampilkan sebagai bagian dari upacara di Pura, biasanya dilakukan dengan serius. Karena berhubungan dengan makna spiritual yang ada sehingga dilakukan secara sakral. Sedangkan Tari Barong yang ditampilkan untuk hiburan, biasanya diselingi dengan adegan-adegan yang lucu. Selain itu ada juga penampilan atraktif dari penari seperti pertunjukan ilmu kekebalan yang membuat decak kagum para penonton.

   Kostum yang digunakan setiap jenis Tari Barong berbeda-beda, karena setiap jenis barong memiliki perwujudannya sendiri-sendiri. Untuk kostum barong ket, merupakan perpaduan antara singa, harimau, dan lembu. Kostum barong ket ini biasanya digunakan oleh dua orang penari, sama halnya dengan barongsai namun bentuk kostumnya berbeda.

   Pada bagian badan dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan kaca atau cermin, dan bulu-bulu yang terbuat dari serat tanaman jenis pandan atau bulu gagak. Sedangkan pada bagian kepala menggunakan topeng yang terbuat dari kayu. Kayu yang digunakan untuk membuat topeng Tari Barong ini merupakan kayu khusus yang biasanya diambil dari tempat angker. Karena itulah kostum Tari Barong dianggap benda yang sakral.

Contoh gambar Tari Barong

Tari Sirih Kuning

   Tari Sirih Kuning adalah tarian tradisional yang berasal dari Betawi DKI Jakarta. Tarian ini yang sering ditampilan pada acara tertentu. Tari Sirih Kuning ini dapat dilakukan oleh anak-anak hingga orang dewasa. Tari Sirih Kuning merupakan pengembangan dari Tari Cokek, sebuah tarianpergaulan di Betawi sejak dulu. Biasanya Tari Sirih Kuning ditampilkan untuk mengiringi pengantin Betawi saat memasuki proses penyerahan Sirih Dare oleh mempelai laki-laki kepada pengantin perempuan.

Selain itu, tarian ini juga digunakan sebagai tari penyambutan tamu maupun hiburan saat merayakan sesuatu.

   Walaupun namanya memiliki unsur warna “kuning”, tetapi kostum tarian ini bisa beragam, mulai dari merah, hijau, dan juga kuning. Sekarang pun sudah banyak variasi kostum untuk tarian ini.

  Para penari akan menggunakan bunga sebagai hiasan kepala yang merupakan lambang kebahagiaan, kemakmuran, dan kedewasaan seorang perempuan. Jika diperhatikan, begitu kental unsur budaya Tionghoa dalam kostum tarian ini, terutama dari hiasan kepala. Kadang juga menggunakan cadar yang menjadi simbol menutupi dan melindungi wajah cantik.

  Penari juga menggunakan selendang sebagai alat untuk mengajak penonton menari bersama. Penari juga menggunakan kain betawi dengan motif tanduk atau zig-zig sebagai ciri khasnya atau menggunakan celana yang warnanya senada dengan baju.

Contoh gambar Tari Sirih Kuning

Tarian Betawi ini merupakan pengembangan dari Tari Cokek yang merupakan tarian pergaulan di Betawi sejak dahulu.

Tari Perang

   Tari Perang adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Papua Barat. Tarian ini menggambarkan jiwa kepahlawanan dan kegagahan masyarakat Papua. Biasanya tarian ini dibawakan oleh para penari pria dengan berpakaian adat dan membawa panah sebagai atribut menarinya. Tari Perang merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Papua Barat dan sering ditampilkan di berbagai acara, baik acara adat, hiburan, maupun budaya.

   Tari Perang dulu sering dilakukan oleh masyarakat Papua sebelum mereka menuju medan perang. Namun kini Tari Perang lebih difungsikan sebagai tarian penyambutan maupun tari pertunjukan. Tarian ini dimaknai sebagai penghormatan kepada para pahlawan dan para leluhur yang sudah berjuang serta mempertahankan tanah air mereka. Selain itu apabila dilihat dari segi pertunjukannya, Tari Perang ini juga menggambarkan keberanian, kegagahan dan jiwa kepahlawanan masyarakat Papua.

   Untuk kostum yang digunakan para penari merupakan busana tradisional daerah Papua. Busana tersebut terdiri dari rok yang terbuat dari akar dan daun-daun yang dipasang di pinggang para penari. Kemudian pada bagian kepala, penari menggunakan ikat kepala khas Papua. Sedangkan  untuk aksesoris terdiri dari kalung yang terbuat dari manik-manik serta gelang yang terbuat dari bulu-bulu. Selain itu, badan para penari biasanya dicat atau digambari dengan motif khas Papua.

Contoh gambar Tari Perang

Tari Serampang Dua Belas

   Tari Serampang Dua Belas adalah tarian tradisional yang berasal dari Deli Serdang, Sumatra Utara.  Gerakan tari Serampang 12 merupakan perpaduan dari gerak antara Portugis dan Melayu Deli dengan dua belas macam gerakan yang dimiliki. Tari Serampang Dua Belas menceritakan tahap percintaan sepasang kekasih, mulai dari awal mula pertemuan kedua sejoli hingga masuk pada proses pernikahan. Pesan yang ingin disampaikan oleh tarian ini lebih merujuk kepada pencarian pasangan hidup. Tarian ini mengandung pesan moral dan budaya sehingga patut untuk diwariskan pada penerus bangsa kita. Tarian khas Serdang Bedagai ini dikategorikan sebagai tari pertunjukan, yang bisa ditampilkan saat acara adat maupun hiburan.

   Kostum dalam tari tradisional ini adalah busana adat Melayu pesisir pantai timur Sumatera. Penari laki-laki memakai kemeja panjang dan celana panjang. Adapun atribut tambahan untuk penari laki-laki adalah peci dan kain yang dipakai dari pinggang hingga lutut. Penari wanita memakai kemeja lengan panjang dan kain yang menutupi pinggang hingga mata kaki. Atribut tambahan untuk penari wanita cukup beragam, mulai dari hiasan kepala, penutup dada, dan kain tambahan sepanjang pinggang hingga lutut. Selain kostum, ada properti utama yang dibawa oleh penari, yaitu sapu tangan warna cerah. Sapu tangan yang dipakai saat babak akhir tarian ini melambangkan kesetiaan, pengharapan, dan keabadian.

   Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, musik pengiring untuk Tari Serampang Dua Belas adalah lagu Pulau Sari. Lagu tersebut pada mulanya dimainkan dengan menggunakan alat musik khas Melayu, seperti kecapi dan rebana. Seiring dengan perkembangan zaman, musik pengiring tari tradisional bisa digantikan berupa musik digital atau rekaman suara agar lebih praktis. Ada pula yang menambahkan alat musik modern seperti piano atau biola, tergantung kreativitas kelompok tari.


Contoh gambar Tari Serampang Dua Belas 

Tari Angguk

   Tari Angguk adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Yogyakarta. Tarian ini ditarikan oleh beberapa penari berpakaian serdadu. Tarian ini dinamakan Tari Angguk karena gerakan menarinya yang sering menganggukan kepala. Tari Angguk ini merupakan salah satu tarian tradisional yang populer di Yogyakarta, khususnya di Kulon Progo.

   Tari Angguk ini hampir sama dengan Tari Dolalak dari Purworejo, keseamaan ini terlihat beberapa unsur seperti kostum dan penyajian dalam pertunjukannya. Hal ini mungkin dikarenakan daerahnya yang berdekatan, sehingga mempengaruhi kesamaan kesenian dan budayanya. Walaupun banyak kesamaan namun Tari Angguk ini memiliki ciri khas tersendiri, terutama pada gerakan tarinya.

  Tari Angguk dibagi menjadi dua jenis, yaitu Tari Ambyakan dan Tari Pasangan. Tari ambyakan merupakan Tari Angguk yang di mainkan oleh banyak penari. Dalam pertunjukannya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Tari bakti, Tari srokal dan Tari penutup. Lalu Tari pasangan sendiri merupakan tarian yang dimainkan secara berpasangan. Dalam pertunjukannya terbagi menjadi delapan bagian, yaitu Tari mandaroka, Tari kamudaan, Tari cikalo ado, Tari layung-layung, Tari intik-intik, Tari saya-cari, Tari jalan-jalan, dan Tari robisari.

Contoh gambar Tari Angguk 

Tari Rara Ngigel

   Tari Rara Ngigel adalah salah satu tarian daerah yang berasal dari Yogyakarta. Tari ini tari dikoreografikan oleh Ida Wibowo, putri guru tari terkenal Bagong Kussudiarjo. Tarian ini menceritakan tumbuhnya seorang gadis yang beranjak dewasa. Tari Rara Ngigel biasanya ditarikan oleh wanita, tetapi kadang ditarikan berpasangan dengan pria.

Gerak tari yang lembut diinspirasi dari gerak-gerak tari gaya Yogyakarta, sedangkan gerak-gerak yang tegas dan patah-patah diinspirasi dari gerak jawa barat an. Sedangkan untuk pakaian merupakan percampuran dari budaya jawa dan cina, terlihat dari tusuk konde yang dipake di kepala.


   Tari Rara Ngigel merupakan  contoh tari kreasi baru yang diciptakan oleh Ida Wibowo, putri seniman tari kenamaan Bagong Kusudiarjo. Tarian yang menceritakan tumbuhnya seorang gadis yang beranjak dewasa ini juga merupakan contoh tari berpasangan, karena dalam pementasannya tarian ini diperagakan oleh sepasang pria dan wanita.

Contoh gambar Tari Rara Ngigel

Tari Payung

   Tari Payung adalah tarian tradisional yang berasal dari Sumatera Barat. Tari ini menggunakan payung sebagai attribute tariannya.Tari payung ini di mainkan oleh beberapa penari yang saling berpasangan antara  laki - laki  dan perempuan. Gerakan dalam tari payung menggambarkan tentang kasih sayang sepasang kekasih. . Makna yang terdapat dalam tarian ini adalah perlindungan dan kasih sayang seorang kekasih dalam membina kehidupan rumah tangga.

   Dalam pertunjukan tari payung biasanya di mainkan oleh 3 – 4 pasang penari laki - laki dan perempuan. Payung yang di jadikan attribute tarian ini di bawakan oleh penari laki – laki. Sedangkan attribute  yang di gunakan oleh penari perempuan adalah selendang khas minangkabau. Kostum dalam pertunjukan tari payung pun adalah busana khas minangkabau yang memiliki arti tersendiri dalam setiap coraknya. Payung yang di bawakan penari laki – laki merupakan simbol dari bentuk  perlindungan seorang lelaki sebagai pilar utama dalam membina keluarga. Sedangkan selendang yang di gunakan penari wanita adalah symbol dari bentuk ikatan cinta suci yang kuat, penuh akan kesetiaan seorang wanita untuk mendampingi suaminya dalam membina keluarga. Setiap gerakan dalam tarian tersebut tentunya juga memiliki makna tersendiri. 


Contoh gambar Tari Payung

Tari Topeng Kuncaran

   Tari Topeng Kuncaran adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Jawa Barat. .Tarian yang satu ini bisa memancarkan pesona sehingga dapat menarik perhatian para penontonnya. Tarian  Topeng Kuncaran ini juga  kental akan adat yang ada di Jawa Barat tersebut. Tarian ini merupakan tarian yang di kembangkan dari tari topeng yang berasal dari DKI.Jakarta.Tarian Topeng Kuncaran ini di ambil dari cerita Ramayana dan Pangeran Panji.

   Walaupun Tarian ini merupakan pengembangan dari tari topeng tetapi makna yang terkandung berbeda.Tarian Topeng Kuncaran ini biasa dipertunjukkan untuk masyarakat umum khususnya yang berada di daerah Jawa Barat.Adapun cerita dari tarian yang dipentaskan ini menceritakan mengenai dendam yang sangat membara  dari seorang Raja yang mengalami cinta bertepuk sebelah  tangan.Raja tersebut mencintai seorang wanita tetapi wanita tersebut menolak sang raja tersebut ,dari hal tersebut Raja mengalami sakit hati dan memiliki dendam yang membara. Tarian ini tidak hanya dipentaskan untuk masyarakat setempat saja tetapi juga bisa di lihat oleh orang yang berasal dari luar daerah tersebut.


Contoh gambar Tari Topeng Kuncaran 

Tari Tanam Padi

   Tari Tanam Padi adalah tarian tradisional yang berasal dari Gorontalo. Tari ini menggambarkan kehidupan seorang petani padi yang dilakukan mulai dari mencangkul sawah, membajak serta menanam padi tersebut hingga tibalah masa panennya. Pada alur cerita tari tanam Padi ini juga diceritakan kerja sama yang akur dan rukun ketika berada disawah yang menunjukkan kerukunan dan saling tolong menolong. Kerukunan tersebut bisa tercermin ketika musim panen telah tiba, mereka saling bekerja sama untuk menyelesaikan manuai padi tersebut yang dipertunjukkan atau digelar dalam bentuk tarian.

   Seperti pada saat menua padi, maka para penari menggunaan properti layaknya seperti saat menuai padai. Mulai dari menggunakan sabit, menggunakan topi yang terbuat dari anyaman bambu dan berbagai peralatan menudai padai yang lainnya.

   Untuk kostum bagi penari wanita tentnya menggunakan kain kebaya sebagai atasan yang sering juga disebut sebagai apok, sinanjang sebuk, dan juga tidak lupa sebagia bawahan menggunakan kain dan juag dilengkai dengan aksesoris seperti gelang atau kalung. Sementara untuk penari pria menggunakan penkat kepala dan baju setengah lengan beserat celana selutu kakinya dan juga sabuk sebagi pengikat pinggnya menggunakan kain.


Contoh gambar Tari Tanam Padi

Tari Legong

   Tari Legong adalah salah satu tari daerah yang berasal dari Bali. Legong adalah tarian klasik Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat kompleks yang terikat dengan struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari gambuh. Arti kata Legong berasal dari kata "leg" artinya gerakan tari yang luwes (lentur) dan kata "gong" memiliki arti alat musik gamelan. Sehingga kata "Legong" memiliki arti gerak tari yang terikat (terutama aksentuasinya) oleh alat musik gamelan yang mengiringinya. Alat musik gamelan yang digunakan untuk mengiringi tari legong dinamakan Gamelan Semar Pagulingan.

   Penari Legong wajib mengenakan pakaian adat Bali lengkap dengan beragam perniknya. Kostum khas Legong sendiri harus berwarna cerah, seperti merah, ungu atau hijau. Sementara aksesoris wajibnya adalah hiasan kembang goyang dan rangkaian bunga melati di kepala yang akan ikut bergoyang ketika penarinya menggerakan tubuhnya.

   Properti tari Legong sendiri seperti telah disebutkan di atas adalah sebuah kipas. Kipas menjadi properti penting yang dapat menambah nilai estetis dalam setiap gerakan yang dipertunjukan oleh penari tarian khas Bali ini. 


Contoh gambar Tari Legong 



Tari Sedauti

   Tari Sedauti adalah tarian tradisional yang berasal dari Aceh.  Tarian ini biasanya ditarikan oleh sekelompok penari pria dengan gerakannya yang khas dan enerjik serta diiringi oleh lantunan syair dan suara hentakan para penari. Tari Seudati ini merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di daerah Aceh, dan sering ditampilkan di berbagai acara, baik acara adat, acara pertunjukan, dan acara budaya.

   Seperti yang disebutkan sebelumnya, Tari Seudati ini awalnya sering difungsikan sebagai media dakwah. Namun sekarang tarian ini juga difungsikan sebagai tarian pertunjukan. Nama Tari Seudati ini berasal dari kata “Syahadat”, yang berarti “bersaksi”. Atau dalam Islam diartikan sebagai pengakuan terhadap Tuhan dan Nabi. Hal tersebut juga berkaitan dengan syair-syair yang dilantunkan dalam mengiringi tarian ini. Syair tersebut biasanya berisi tentang kehidupan dan ajaran agama. Selain itu setiap gerakan dalam Tari Seudati ini juga tentu memiliki nilai-nilai dan makna khusus di dalamnya.

   Kostum yang digunakan para penari dalam Tari Seudati ini biasanya menggunakan kostum khusus yang bertemakan adat. Kostum yang digunakan biasanya terdiri dari baju ketat berlengan panjang dan celana panjang. Baju dan celana tersebut biasanya berwarna putih. Sedangkan sebagai aksesoris biasanya terdiri dari kain songket yang dikenakan di pinggang hinga paha, rencong yang disisipkan di pinggang dan tangkulok (ikat kepala) berwarna merah.


Contoh gambar Tari Sedauti

Tari Sekapur Sirih

   Tari Sekapur Sirih adalah salah satu tarian daerah yang berasal dari Jambi. Tarian ini termasuk jenis tarian penyambutan yang biasanya ditarikan oleh para penari wanita. Dengan berpakaian adat serta diiringi oleh alunan musik pengiring, mereka menari dengan gerakannya yang lemah lembut dan membawakan cerano sebagai tanda persembahan. Tari Sekapur Sirih merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di daerah Jambi dan biasanya ditampilkan untuk menyambut kedatangan tamu terhormat yang berkunjung ke sana.

   Tari Sekapur Sirih ini difungsikan sebagai tarian selamat datang untuk menyambut para tamu terhormat yang datang ke sana. Tarian ini dimaknai sebagai sikap keterbukaan masyarakat dalam menyambut para tamu yang datang ke sana. Selain itu, Tari Sekapur Sirih juga dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur dan kebahagiaan masyarakat dalam menyambut para tamu tersebut.

   Kostum yang digunakan para penari dalam Tari Sekapur Sirih ini biasanya adalah busana tradisional. Busana tersebut biasanya terdiri dari baju kurung dan kain songket khas Jambi. Pada bagian kepala penari biasanya menggunakan sanggul lipat pandan, sunting beringin,dan kembang goyang. Sedangkan untuk aksesoris biasanya terdiri dari teratai, pending, gelang dan selendang yang digunakan untuk menari.

Contoh gambar Tari Sekapur Sirih 

Tari Piring

   Tari Piring adalah tarian daerah yang berasal dari Minangkabau, Padang, Sumatera Barat. Pada awalnya tarian ini di gunakan sebagai ritual rasa syukur masyarakat terhadap dewa setelah panen yang mereka dapatkan melimpah. Dalam ritual ini mereka membawakan sesaji dalam bentuk makanan yang kemudian di letakan di dalam piring yang mereka bawakan degan gerakan dinamis. Namun setelah masuknya agama Islam di minangkabau, tari piring tidak lagi di gunakan sebagai ritual. Tetapi tarian tersebut di gunakan sebagai hiburan bagi masyarakat dalam acara adat atau acara perayaan.

   Satu yang unik dalam tari piring adalah jari penari piring biasanya di pasang cincin di kedua tangannya, sehingga saat menari cincin itu akan berdenting dengan piring dan akan menimbulkan suara unik bila gerakannya di selaraskan dengan musik yang mengiringinya. 

   Tari piring biasanya di mainkan oleh 3 sampai 7 orang. Uniknya di Minangkabau jumlah penari tersebut harus berjumlah ganjil. Kesenian Tari piring ini tidak hanya di mainkan oleh wanita saja, tapi juga pria. Kostum yang di gunakan pada pertunjukan tari piring biasanya menggunakan kostum berwarna merah dan kuning yang di hiasi berbagai  pernak pernik berwarna keemasan yang menjadi ciri khas minangkabau. Dengan kostum yang cerah tersebut penari terlihat anggun dan enerjik.

Contoh gambar Tari Piring

Tari Cakalele

   Tari Cakalele adalah salah satu tarian yang berasal dari Maluku Utara. Tarian ini umumnya ditarikan oleh para penari pria, namun ada juga beberapa penari wanita sebagai penari pendukung. Tari Cakalele merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Maluku Utara dan sering ditampilkan di berbagai acara adat maupun hiburan. Selain itu tarian ini juga sering ditampilkan di berbagai acara budaya serta promosi pariwisata baik tingkat daerah, nasional, bahkan internasional.


   Pada masa sekarang ini, Tari Cakalele tidak lagi difungsikan sebagi tarian perang, namun lebih sering ditampilkan untuk acara yang bersifat pertunjukan maupun perayaan adat. Bagi masyarakat di sana, Tari Cakalele dimaknai sebagai wujud apresiasi dan penghormatan masyarakat terhadap para leluhur atau nenek moyang mereka. Selain itu tarian ini juga menggambarkan jiwa masyarakat Maluku yang pemberani dan tangguh, hal tersebut bisa dilihat dari gerakan dan ekspresi para penari saat menarikan Tari Cakalele ini.

   Kostum yang digunakan dalam pertunjukan Tari Cakalele biasanya menggunakan kostum khusus. Para penari pria biasanya menggunakan pakaian perang yang didominasi warna merah dan kuning tua, serta dilengkapi dengan senjata seperti parang, salawaku, dan tombak. Untuk kostum kapitan biasanya menggunakan penutup kepala yang dihiasi dengan bulu-bulu ayam. Sedangkan untuk penari wanita biasanya menggunakan pakaian adat berwarna putih dan kain panjang pada bagian bawah. Serta menggengam lenso atau sapu tangan sebagai atribut menarinya.

Contoh gambar Tari Cakalele 

Tari Rudat

   Tari Rudat adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.  Dalam pertunjukannya Tari Rudat ini sangat kental akan nuansa Islami baik dari segi kostum, lagu maupun pengiring pertunjukan. Tari Rudat ini biasanya ditampilkan di berbagai acara seperti Khitanan, Khatam Al-Quran, Maulid Nabi, peringatan Isra Mi’raj dan acara peringatan hari besar Islam lainnya.

   Seperti yang disebutkan di atas, tarian ini awalnya merupakan salah satu media penyebaran agama Islam di Indonesia, khususnya di Pulau Lombok. Seiring dengan perkembangan, tarian ini kemudian digunakan untuk memeriahkan acara Khitanan, Khatam Al-Quran dan berbagai upacara peringatan hari besar lainnya.

   Dalam pertunjukan Tari Rudat ini biasanya para penari menggunakan kostum seperti para prajurit. Kostum penari tersebut biasanya terdiri dari baju lengan panjang, celana panjang, kain songket Lombok dan kopiah karbus. Selain itu juga terdapat beberapa atribut seperti pangkat prajurit pada bahu, kain selempang dan ikat pinggang. Untuk kostum pemimpin penari biasanya dibuat sedikit berbeda, perbedaan tersebut bisa dari kopiah, warna baju, dan ada juga yang membawa pedang.


Contoh gambar Tari Rudat

Senin, 26 Agustus 2019

Tari Pa'Gellu

  Tari Pa’Gellu adalah salah satu tarian tradisional masyarakat Suku Toraja di Sulawesi Selatan. Tarian ini termasuk tarian yang bersifat hiburan yang dibawakan oleh beberapa penari wanita dan diiringi oleh musik tradisional yang khas. Tari Pa’Gellu ini merupakan salah satu tarian yang cukup terkenal di daerah Sulawesi Selatan. Biasanya tarian ini ditampilkan di acara-acara seperti penyambutan, pernikahan, pesta rakyat dan lain-lain.

  Tari Pa’Gellu ini difungsikan sebagai tarian yang bersifat hiburan dan memeriahkan suatu acara. Bagi masyarkat di sana, tarian ini juga dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur akan kebahagiaan yang mereka dapatkan. Hal tersebut terlihat dari ekspresi para penari yang menari dengan wajah penuh senyum yang melambangkan keceriaan dan kegembiraan.

   Kostum yang digunakan para penari dalam pertunjukan Tari Pa’Gellu ini merupakan busana adat. Para penari biasanya menggunakan busana dan aksesoris seperti keris emas(sarapang bulawan), kandaure, sa’pi’ ulu’, tali tarrung, dan lain-lain. Untuk warna kostum Tari Pa’Gellu ini biasanya bervariasi, sehingga tergantung kelompok yang memainkan.

Contoh gambar Tari Pa'Gellu 

Tari Kipas Pakarena

  Tari Kipas Pakarena adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah Gowa, Sulawesi Selatan. Tarian ini dibawakan oleh para penari wanita dengan berbusana adat dan menari dengan gerakannya yang khas serta memainkan kipas sebagai atribut menarinya. Tari Kipas Pakarena merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Sulawesi Selatan, terutama di daerah Gowa. Tarian ini sering ditampilkan di berbagai acara yang bersifat adat maupun hiburan, bahkan Tari Kipas Pakarena ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata di Sulawesi Selatan, khususnya di daerah Gowa.

  Tari Kipas Pakarena ini biasanya ditampilkan sebagai hiburan maupun bagian dari upacara adat. Bagi masyarakat Gowa, tarian ini memiliki nilai yang sangat penting dan makna khusus di dalamnya. Salah satunya adalah sebagai ungkapan rasa syukur atas kebahagiaan yang mereka dapatkan, hal tersebut mereka ungkapkan lewat setiap gerakan para penari. Selain itu tarian ini juga menggambarkan ekspresi kelembutan, kesantunan, kesucian dan penuh kasih dari para wanita, hal tersebut bisa dilihat dari gerakan para penari yang lemah lembut.

  Kostum yang digunakan para penari biasanya merupakan busana  adat khas Gowa. Para penari biasanya menggunakan baju longgar, kain selampang, dan kain sarung khas Sulawesi Selatan. Pada bagian kepala, rambut penari biasanya dikonde dan dihiasi dengan tusuk berwarna emas serta bunga-bunga. Penari juga dilengkapi dengan berbagai aksesoris seperti gelang, kalung dan anting yang khas. Selain itu tidak lupa penari juga membawa kipas lipat yang digunakan untuk menari.

Contoh gambar Tari Kipas Pakarena 

Tari Piso Surit

   Tari Piso Surit adalah salah satu tarian tradisional masyarakat suku Batak Karo di Sumatera Utara. Tarian ini termasuk tarian selamat datang yang biasanya ditampilkan secara berkelompok oleh para penari pria dan wanita. Tari Piso Surit ini merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Sumatera Utara, terutama di daerah Karo sebagai daerah asalnya. Tarian ini sering ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu agung, acara adat, dan acara budaya.

  Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Tari Piso Surit ini merupakan jenis tarian selamat datang atau tari penyambutan. Sehingga tarian ini lebih difungsikan sebagai tarian untuk menyambut tamu agung atau tamu kehormatan yang datang ke sana. Apabila dilihat dari gerakannya, Tari Piso Surit ini menggambarkan seseorang yang menantikan kedatangan kekasihnya. Penantian tersebut digambarkan bagaikan seekor burung piso surit yang berbunyi seakan memanggil-manggil.

   Untuk kostum yang digunakan para penari dalam pertunjukan Tari Piso Surit ini biasanya adalah busana adat Karo, lengkap dengan “uis” atau kain khas Karo. Untuk penari pria biasanya menggunakan baju kemeja panjang dan celana panjang. Serta uis atau kain khas Karo yang digunakan sebagai gonje(sarung), mahkota, selendang (uis nipes) dan benting(ikat pinggang). Sedangkan penari wanita biasanya mengenakan kebaya serta berbagai macam uis yang dikenakan sebagai abit (kain panjang bawah), tudung (penutup kepala) dan selendang.

Contoh gambar Tari Piso Surit 

Tari Moyo

  Tari Moyo adalah salah satu tari tradisional yang berasal dari Nias, Sumatera Barat. Tarian ini juga sering disebut dengan Tari Elang, karena gerakannya hampir mirip dengan gerakan Elang yang sedang terbang. Tari Moyo ini biasanya ditarikan oleh para penari wanita, dan sering ditampilkan di berbagai acara seperti perayaan hari besar, penyambutan tamu terhormat, pernikahan dan acara adat lainnya.

  Tari Moyo ini termasuk jenis tarian pertunjukan, sehingga dapat difungsikan sebagai hiburan dalam suatu acara maupun sebagai pertunjukan seni. Selain kaya akan nilai seni, Tari Moyo ini juga kaya akan makna serta nilai filosofi di dalamnnya. Salah satu yang sangat terlihat adalah dari gerakan Tarian ini, yang menggambarkan kehidupan burung Elang yang sedang terbang bebas di angkasa dengan mengepakkan ke dua sayapnya.

  Untuk kostum yang digunakan para penari biasanya merupakan busana adat khas suku Nias. Busana tersebut terdiri dari baju lengan panjang, kain panjang, kain serampang  dan ikat kepala khas Nias. kostum tersebut biasanya didominasi oleh warna seperti merah, kuning, hitam, dan putih. Untuk kostum Tari Moyo ini, biasanya bervariasi dan tergantung kreasi dari masing-masing kelompok tari.

Contoh gambar Tari Moyo 

Pertunjukan Tari Guel

  Dalam pertunjukannya, Tari Guel biasanya ditampilkan oleh sekelompok para penari pria dan penari wanita. Untuk jumlah penari Tari Guel biasanya terdiri dari 8 penari wanita dan 2 penari pria. Namun jumlah penari ini bisa saja lebih, bahkan kurang dari itu, karena harus disesuaikan juga dengan kelompok tari, panggung dan jenis acaranya.

  Gerakan Tari Guel ini sangat unik dan gerakannya disesuaikan dengan suara musik pengiring. Yang menarik di sini, gerakan penari pria dan penari wanita cenderung berbeda. Gerakan penari pria lebih bervariatif dan mendominasi, sehingga tak lepas dari perhatian para penonton yang menyaksikannya. Adapun gerakan dasar tarian guel terdiri dari salam semah (munatap), kepur nunguk, sining lintah, semer kaleng (sengker kalang) dan dah-papan.

  Selain itu, dalam pertunjukan Tari Guel biasanya terdiri dari empat babak baku, dan setiap babak tersebut tentu memiliki gerakan yang berbeda-beda. Babak tersebut diantaranya adalah babak mu natap, babak dep, babak ketibung, dan babak cincang nangka. Setiap babak tersebut dimainkan secara apik sehingga tak jarang para penonton takjub melihatnya.

Sejarah Tari Guel

Contoh gambar Tari Guel

  Menurut cerita rakyat yang berkembang di masyarakat Gayo, Tari Guel pertama kali ditarikan oleh Sangeda, putra Raja Linge XIII. Cerita ini berawal dari mimpi Sangeda, yang dalam mimpi tersebut dia bertemu dengan saudaranya yang telah meninggal yaitu Bener Meria. Bener Meria memberikan petunjuk untuk mendapatkan gajah putih agar dapat dipersembahkan  kepada Sultan Aceh pada saat itu, karena puteri Sultan sangat berhasrat untuk memiliki gajah putih tersebut.

  Untuk mendapatkan gajah putih itu, Sangeda dan beberapa penduduk melakukan doa, tirakatdan kenduri di tepi sebuah danau dekat makam Bener Meria. Setelah itu dilanjutkan acara menari dengan diiringi lagu dan musik tradisional. Dalam tarian tersebut Sangeda menari sesuai dengan apa yang ditunjukan oleh Bener Meria. Sambil menyanyikan lagu yang sangat sedih, Sangeda menari mengikuti irama musik dan menari dengan gerakan seperti mengepakan sayap, berputar dan meliuk-liuk mengintari makam saudaranya.

  Penduduk yang menyaksikan pun ikut menari sampai terbawa suasana. Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan seekor gajah berwarna putih mendekati prosesi tersebut. Sangeda pun mendekati gajah itu dan melakukan apa yang ditunjukan Bener Meria untuk menjinakannya. Setelah itu Sangeda membawa gajah putih tersebut ke Kerajaan Aceh dan menyerahkannya kepada Sultan.

  Dari situlah Tari Guel ini tercipta. Walaupun kebenarannya belum bisa dibuktikan secara ilmiah, namun masyarakat Gayo percaya akan kebenaran cerita tersebut. Bahkan cerita rakyat dan Tari Guel ini telah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Gayo sejak zaman dahulu dan terus berkembang hingga sekarang.


Tari Guel

  Tari Guel adalah tari tradisional yang berasal dari budaya Gayo di Aceh. . Tarian ini cenderung berbeda dengan tarian-tarian tradisional Aceh kebanyakan, terutama dari segi geraknya. Tari Guel memiliki gerakan yang sangat khas dan penuh makna, bahkan terkesan bernuansa magis. Sehingga tak jarang membuat para penonton seakan terhipnotis dan terbawa suasana saat menyaksikannya. Tarian guel merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Aceh, khususnya di kalangan masyarakat Gayo. Tarian ini biasanya sering ditampilkan di acara-acara adat maupun budaya yang diselenggarakan di sana.

   Kostum yang digunakan dalam pertunjukan Tari Guel ini biasanya adalah busana tradisional khas Gayo yang disebut dengan baju kerawang. Selain itu salah satu ciri khas dari kostum Tari Guel ini adalah kain opoh ulen-ulen yang dikenakan di punggung penari pria, dan digunakan sebagai atribut menarinya.


Contoh gambar Tari Guel

Pertunjukan Tari Tarek Pukat

 Tari Tarek Pukat biasanya ditampilkan oleh para penari wanita. Jumlah penari tersebut terdiri dari 7 orang penari atau lebih. Jumlah penari biasanya disesuaikan dengan kelompok atau sanggar masing-masing. Dalam pertunjukannya, penari dibalut dengan busana tradisional serta dihias dengan hiasan dan tata rias yang membuatnya terlihat cantik. Dengan diiringi kelompok pengiring, penari menari dengan gerakannya yang khas dan menggunakan tali sebagai atribut menarinya.

  Dalam pertunjukannya, Tari Tarek Pukat biasanya diawali dengan gerakan seperti tarian Aceh pada umumnya, yaitu menari dengan posisi duduk sambil menepuk dada dan paha. Gerakan tersebut dilakukan secara kompak mengikuti irama lagu dan musik pengiring. Setelah itu dilanjutkan dengan saling mengaitkan tali satu sama lain.

  Salah satu hal yang menarik dalam tarian ini adalah di akhir tarian, ketika selesai mengaitkan tali satu sama lain, penari akan menarik tali tersebut dan menjadi sebuah rangkaian jaring/jala. Bagi anda yang belum pernah menyaksikan tarian ini mungkin akan bingung, bagaimana cara mereka membuat jaring tersebut? Hal ini lah yang menjadi salah satu daya tarik Tari Tarek Pukat ini, dan tak jarang membuat para penonton takjub dan memberikan tepuk tangan yang meriah kepada para penari.

Contoh gambar Tari Tarek Pukar

Tari Tarek Pukat

     Tari Tarek Pukat adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Aceh. Tarian ini biasanya dibawakan oleh sekelompok penari wanita yang menari dengan menggunakan tali sebagai atribut menarinya. Tari Tarek Pukat ini merupakan tarian menggambarkan tentang aktivitas para nelayan Aceh saat menangkap ikan di laut. Tarian ini biasanya sering ditampilkan di berbagai acara seperti upacara penyambutan, acara adat, dan acara budaya.

     Kostum yang digunakan para penari dalam pertunjukan Tari Tarek Pukat ini biasanya merupakan busana tradisional. Para penari biasanya menggunakan pakaian seperti baju lengan panjang, celana panjang dan kerudung pada bagian kepala. Selain itu penari juga menggunakan kain songket dan sabuk pada bagian pinggang dan hiasan kerudung sebagai pemanisnya.

Contoh gambar Tari Tarek Pukat 

Tari Saman

    Tari Saman adalah tarian yang berasal dari Suku Gayo. Tarian Saman biasanya di tampilkan untuk memperingati hari-hari penting adat masya...