Senin, 26 Agustus 2019

Sejarah Tari Guel

Contoh gambar Tari Guel

  Menurut cerita rakyat yang berkembang di masyarakat Gayo, Tari Guel pertama kali ditarikan oleh Sangeda, putra Raja Linge XIII. Cerita ini berawal dari mimpi Sangeda, yang dalam mimpi tersebut dia bertemu dengan saudaranya yang telah meninggal yaitu Bener Meria. Bener Meria memberikan petunjuk untuk mendapatkan gajah putih agar dapat dipersembahkan  kepada Sultan Aceh pada saat itu, karena puteri Sultan sangat berhasrat untuk memiliki gajah putih tersebut.

  Untuk mendapatkan gajah putih itu, Sangeda dan beberapa penduduk melakukan doa, tirakatdan kenduri di tepi sebuah danau dekat makam Bener Meria. Setelah itu dilanjutkan acara menari dengan diiringi lagu dan musik tradisional. Dalam tarian tersebut Sangeda menari sesuai dengan apa yang ditunjukan oleh Bener Meria. Sambil menyanyikan lagu yang sangat sedih, Sangeda menari mengikuti irama musik dan menari dengan gerakan seperti mengepakan sayap, berputar dan meliuk-liuk mengintari makam saudaranya.

  Penduduk yang menyaksikan pun ikut menari sampai terbawa suasana. Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan seekor gajah berwarna putih mendekati prosesi tersebut. Sangeda pun mendekati gajah itu dan melakukan apa yang ditunjukan Bener Meria untuk menjinakannya. Setelah itu Sangeda membawa gajah putih tersebut ke Kerajaan Aceh dan menyerahkannya kepada Sultan.

  Dari situlah Tari Guel ini tercipta. Walaupun kebenarannya belum bisa dibuktikan secara ilmiah, namun masyarakat Gayo percaya akan kebenaran cerita tersebut. Bahkan cerita rakyat dan Tari Guel ini telah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Gayo sejak zaman dahulu dan terus berkembang hingga sekarang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tari Saman

    Tari Saman adalah tarian yang berasal dari Suku Gayo. Tarian Saman biasanya di tampilkan untuk memperingati hari-hari penting adat masya...