Selasa, 06 Agustus 2019

Struktur Tari Gandrung Marsan

  • Marsan berdo’a sebelum memulai misi memberantas tindakan asusila penari Gandrung laki-laki terdahulu yang ditandai dengan pemakaian “omprok”. Pada bagian ini pemeran Marsan duduk  bersimpuh di pojok kanan, melakukan gerakan-gerakan seperti memanjatkan do’a, sedangkan penari lainnya berada di belakang; 
  • Marsan berkumpul dengan para pemuda yang menggambarkan mereka sedang bersiap latihan bela diri untuk melawan penjajah;
  • Marsan dan para pemuda belajar bela diri. Di bagian ini terlihat gerakan mengangkat tangan kanan hingga batas bahu dengan telapak tangan kiri di bagian siku tangan kanan, yang dikuti gerakan menyerupai gerak pemanasan dalam olahraga; 
  • Marsan mengatur strategi perang. Dalam adegan ini kesan perjuangan tampak sangat kuat, terutama saat Marsan berorasi dalam bahasa “osing” yang berbunyi “sudah saatnya pemuda pemudi bangun dan memberantas para penjajah, pantang pulang rumah sebelum menang”;
  • Pada bagian terakhir,  Marsan dan penari Gandrung lainnya menunjukkan jati diri mereka sebagai laki-laki tulen yang tengah berjuang melawan penjajah, dengan menyamar menjadi penari Gandrung Lanang. Adegan ini ditandai dengan pemasangan kumis palsu oleh setiap penari,  teriakan-teriakan khas lelaki yang akan berangkat berperang, dan salah satu penari berteriak lantang “isun Marsan” yang artinya “saya Marsan”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tari Saman

    Tari Saman adalah tarian yang berasal dari Suku Gayo. Tarian Saman biasanya di tampilkan untuk memperingati hari-hari penting adat masya...