Selasa, 20 Agustus 2019

Sejarah Tari Jaranan Buto

Contoh gambar Tari Jaranan Buto

  Sejarah kesenian tari Jaranan Buto, melalui beberapa literatur dimulai dari Dusun Cemetuk. Sebuah dusun kecil yang menjadi bagian dari wilayah administratif Desa Cluring dalam lingkup Kabupaten Banyuwangi.

  Letaknya berbatasan dengan wilayah kecamatan Gambiran. Keadaan itu juga yang menjadikan masyarakat dusun Cemetuk mendapatkan pengaruh Kebudayaan Masyarakat Jawa Mataraman dari wilayah Gambiran.

  Masyarakat Gambiran sendiri sebagian besar masih memiliki garis keturunan trah Mataram. Dari pengaruh-pengaruh tersebut, kelahiran Kesenian Jaranan Butho dikatakan sebagai bentuk Akulturasi Budaya yang sangatlah unik. Memadukan Kebudayaan Osing (Suku asli Banyuwangi) dengan Kebudayaan Jawa Mataraman.

  Perihal penamaan, dikatakan bahwa istilah Jaranan Butho mengadopsi nama tokoh legendaris Minakjinggo. Terdapat beberapa anggapan yang mengatakan bahwa Minakjinggo adalah seorang yang berkepala raksasa yang dalam Bahasa Jawa disebut Butho.

  Adapun pemakaian replika kuda dalam kesenian ini membawa filosofi tersendiri, Kuda digambarkan sebagai semangat perjuangan, sikap ksatria dan unsur kerja keras tanpa kenal lelah didalam setiap kondisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tari Saman

    Tari Saman adalah tarian yang berasal dari Suku Gayo. Tarian Saman biasanya di tampilkan untuk memperingati hari-hari penting adat masya...