Minggu, 25 Agustus 2019

Sejarah Tari Beskalan

Contoh Tari Beskalan

   Sejarah Tari Beskalan Putri ini merujuk hasil wawancara dengan Bapak Yongki Irawan, selaku staf Dewan Kesenian Malang. Beliau menjelaskan bahwa Beskalan Putri dianggap sebagai bentuk tari yang yang muncul pertama kali atau tari tertua.

   Bermula sekitar tahun 1920-an, di mana pada saat itu lahir seorang penari legendaris Beskalan yaitu Miskayah. Ia berasal dari Desa Ngadirekso, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.

  Cerita awal dari Tari Beskalan Putri ini bermula pada saat Miskayah atau yang sebelumnya bernama Sukanti ini masih berusia belasan tahun. Ia sudah bekerja menjadi tandak pada Andong atau yang disebut juga dengan penari jalanan.

   Pada suatu ketika, Sukanti tidak dapat menjalankan pekerjaannya sebagai penari karena sakit yang tidak diketahui sebabnya. Dalam keadaan sakit tersebut, Sukanti bermimpi bertemu dengan seorang putri dari kerajaan Mataram yang bernama Proboretno. Dalam mimpi tersebut, Putri Proboretno sedang mencari kekasihnya bernama Baswara. Baswara merupakan seorang pemuda yang berasal dari Cirebon.

    Dalam mimpinya, Proboretno berpesan “Sukanti, mari ikut aku. Kamu akan sembuh dari sakitmu dan akan aku ajarkan menari. Tetapi kamu harus membantu aku mencari pemuda yang bernama Baswara”.

   Seketika itu pula Sukanti terbangun dan langsung menari dan meminta tariannya diiringi dengan kendangan. Setelah Sukanti terbangun dan menarikan tarian tersebut, seketika itu pula Sukanti yang awalnya sakit tanpa diketahui sebabnya sembuh.

    Pada semasa hidupnya, Sukanti (Miskayah) adalah seorang penari Andong yang cukup terkenal. Miskayah juga menceritakan bahwa tarian yang dilakukan ketika ia terserang sakit misterius itu adalah Tari Beskalan Putri. Tarian yang menjadi sumber perkembangan Tari Tayub dan juga Tari Remo Putri.

  Tari ini memiliki keistimewaan yaitu selalu digunakan oleh masyarakat sebagai tarian pembuka pada sebuah acara. Hal ini sudah terjadi sejak tari ini pertama kali muncul dan masih dilakukan hingga sekarang.

  Pada zaman dulu, Beskalan Putri digunakan untuk mengawali sebuah ritual khusus. Ritual tersebut sebagai bentuk penghormatan roh leluhur yaitu Dewi Sri. Dewi Sri sendiri dipercaya sebagai Dewi Kesuburan ketika akan menanam padi.

   Seiring berjalannya waktu, Tari Beskalan Putri tidak lagi digunakan sebagai tarian ritual kepada leluhur melainkan digunakan sebagai tarian pembuka pada acara pernikahan atau penyambutan tamu-tamu.

  Tari Beskalan merupakan sebuah tarian yang menggambarkan adanya seorang putri yang sedang berhias untuk mempercantik dirinya (Irawan 2012:1).

   Dalam wawancara ini, Bapak Yongki Irawan juga menjelaskan bahwa Tari Beskalan Putri telah diteliti dan dipopulerkan kembali oleh Alm. A. Munardi. Beliau merupakan seorang koreografer yang berasal dari Yogyakarta yang bermukim di Kota Surabaya.

   Tarian ini dipopulerkan kembali oleh beliau melalui Konservatori Karawitan Indonesia Surabaya (Sekolah Menengah karawitan Indonesia di Surabaya). Kemudian gerakan dari koreografi Tarian Beskalan Putri ini disusun dan disempurnakan kembali oleh Bapak Chattam AR (4 Maret 2013).

   Tari Beskalan juga pernah mendapatkan pengakuan dari Belanda. Diceritakan pada saat jaman Kolonial Belanda terdapat 4 orang penari Beskalan Putri yang sedang menarikan tarian ini. Di saat yang sama terdapat Kolonial Belanda yang memperhatikan dan tertarik dengan tarian ini. Beberapa waktu kemudian, Kolonial Belanda memberikan surat atas apresiasi terhadap tarian ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tari Saman

    Tari Saman adalah tarian yang berasal dari Suku Gayo. Tarian Saman biasanya di tampilkan untuk memperingati hari-hari penting adat masya...